Judul:
Sayap-sayap Dua Warna
Jenis:
Novel Low Fantasy demi high
Tebal:
217 halaman
Penulis:
K.A.Z_Violin
Tentang Buku:
Jika berharap kau akan menemukan kisah-kisah cinta, atau kehidupan remaja pada umumnya, maka kau jelas tak akan menemukannya di buku ini. Memang ada unsur-unsur cinta dan kehidupan siswa SMA, tapi fokus utama buku ini lebih terarah kepada kehidupan seorang gadis yang dua minggu lagi akan mengalami perubahan takdir.
Tokoh-tokoh:
Dhian.
Adalah gadis berusia 16 tahun yang mengira dirinya senormal semua temannya, hingga dua minggu sebelum ulangtahunnya yang ketujuhbelas, dia mendapat kunjungan misterius oleh pria bersayap hitam yang mengatakan bahwa dia akan menjemput Dhian dalam dua minggu kedepan. Pria bersayap itu juga mengatakan bahwa Dhian adalah calon penghubung manusia menuju Jahanam yang harus dilindungi dari ancaman meraka yang bersayap putih (Malaikat). Singkatnya Dhian jatuh sakit semenjak hadirnya pria itu, bahkan terjadi sebuah kecelakaan saat dia terbaring di UKS yang membuatnya memiliki luka menyakitkan di tangan kirinya, di mana luka itu kadang mengeluarkan cairan hitam pekat yang sangat amis, kadang juga mengeluarkan cairan merah menyala yang sangat panas.
Zulletri.
Adalah anak baru yang muncul di kelas Dhian. Dia adalah siswa misterius dengan mata sayunya. Menurut Dhian, Zulletri memiliki kemiripan yang begitu tinggi dengan sosok bersayap hitam (Iblis) yang menemuinya beberapa waktu lalu. Zulletri juga sangat pandai di bidang olah raga, namun entah kenapa dia selalu menghilang pada pelajaran yang berbau keagamaan.
Adin.
Adalah siswa yang akhir-akhir ini begitu dekat dengan Dhian. Dia sangat periang, aktif, dan banyak bicara. Namun sikapnya mendadak berubah menjadi pendiam dan seolah terhantui oleh sesuatu semenjak kehadiran Zulletri di kelasnya.
Violin.
Adalah sisawa (Pria) yang sangat pendiam dan begitu cinta membaca. Dia juga seorang penulis. Dia selalu duduk di sudut belakang kelas seolah terasing dari teman-temannya, namun siapa yang menyangka bahwa Violin mempunyai sebuah rahasia besar.
****
Lalu apa konfliknya?
17 tahun yang lalu, di kehidupan yang tak dapat kita lihat, terjadi sebuah peristiwa di mana salah satu sayap hitam (Iblis) bernama Zheroich berusaha merebut bayi sayap putih (Malaikat). Bayi itu bernama Firelia. Untuk menyembunyikan Firelia dari Zheroich, para sayap putih (Malaikat) melarikan Firelia ke bumi beserta seorang pelayan Malaikat. Namun Zheroich yang menyadarinya juga turun ke bumi dan berusaha merebut Firelia yang diyakini Zheroich akan menjadi ratu dari para sayap hitam (Iblis) dari tangan pelayan Malaikat bernama Arhesiz. Zheroich nyaris membunuh Arhesiz dan merebut Firelia namun sata itu Firelia yang masih suci mampu membinasakan Zheroich dengan cahaya yang terpancar dari tubuhnya. Sebelum musnah, Zheroich melemparkan kutukan bagi Firelia bahwa di tahun ketujuhbelasnya, saat kesucian Firelia terjadi kevakuman, para sayap hitam (Iblis) akan menarik Firelia menjadi ratu mereka. Para sayap putih (Malaikat) yang menyadarinya memutuskan untuk mempertahankan Kesucian Firelia saat usianya mencapai tujuhbelas tahun. Mempertahankan Kesucian di sini berarti ‘membunuh’. Firelia harus dibunuh saat dia tak lagi suci agar para sayap hitam (Iblis) tidak menjadikan Firelia sebagai ratu mereka. Setelah itu bayi Firelia diasuh di bumi dengan nama Dhian.
17 tahun kedepan
Nantinya Dhian akan terdatangi oleh salah satu Iblis dan salah satu Malaikat yang akan memperebutkannya. Iblis itu akan menjaga dan melindungi Dhan dari Malaikat yang akan berusaha mempertahankan Kesucian Dhian (Membunuh)
Siapa Iblis dan siapa Malaikat?
Sudah jelas dapat ditebak sejak cerita dimulai. Kemiripan Zulletri dengan sang sayap hitam yang menemui Dhian beberapa waktu lalu memiliki penjelasan yang sangat tepat.
Ya… Zulletri dan sang sayap hitam adalah satu wujud yang sama. Dialah yang akan melindungi Dhian dari upaya sang sayap putih untuk mempertahankan Kesucian (Membunuh) Dhian.
Lalu Malaikat?
Yang diutus para sayap putih untuk mempertahankan Kesucian Dhian (Membunuh) adalah pelayan mereka, namun pada akhirnya saat upaya pelayan mereka digagalkan oleh Zulletri, salah satu sayap putih (Malaikat) turun ke bumi untuk menyelesaikan semuanya dalam wujud manusianya.
Berakhirkah setelah itu?
Sudut pandang Dhian berakhir pada Goresan (Bab) keduabelas, saat dia hilang diseret ke dunia Neraka, dan setelah itu sudut pandang sesaat beralih kepada sang sayap putih (Malaikat) yang gagal menjalankan tugasnya. Dia nyaris berhasil menyingkirkan Zulletri dan mengakhiri tugasnya, namun bantuan dari Jahanam datang dan menggagalkan semua upaya sang sayap putih (Malaikat).
Akhirnya Malaikat yang gagal itu kembali ditarik ke surga untuk dihadapkan kepada Jibril.
Hanya ada satu jalan untuk mengakhiri semua ini. Hanya ada satu kesempatan lagi untuk merebut Dhian dari Neraka. Yaitu satu di antara sayap putih harus rela mengikis setengah Kesuciannya untuk diisi dengan setengah Kenistaan. Dengan demikian sayap putih (Malaikat) itu dapat membelah pintu Neraka, membunuh Iblis, dan mengangkat Dhian ke surga, akan tetapi setelah itu sang sayap putih (malaikat) akan terjebak di Neraka hingga akhir.
Dan hal itulah satu-satunya jalan untuk menggagalkan pelantikan Dhian menjadi Firelia (Penghubung manusia menuju Jahanam).
--Violin